Ketua Umum MUI: NU Dehem Saja, Pemerintah Kalang Kabut

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Maruf Amin, meminta warga NU tidak terpancing bersikap riuh dalam menyikapi apa yang terjadi di negeri ini. Tanpa berteriak, pemerintah dan elemen masyarakat sudah mendengar aspirasi NU.

Menurut Kiai Maruf, NU adalah organisasi kemasyarakatan terbesar di negeri ini. Pandangan dan sikap NU pasti jadi perhatian, termasuk oleh pemerintah. Begitu pula respons NU terhadap segala persoalan yang terjadi di negeri ini, juga sudah pasti akan direspons balik oleh negara.
“(Warga NU) Enggak usah berteriak, dehem(deham) saja pemerintah kalang kabut,” kata kiai Ma’ruf Amin dalam Seminar dan Bahtsul Masail Kebangsaan bertema ‘Manhaj Beragama ala Walisongo Perekat Persaudaraan Islam dan Persatuan Nasional’, di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 11 Mei 2017.
Itu disampaikan Maruf menjawab pertanyaan peserta seminar tentang adanya sejumlah kader NU yang ikut-ikutan bergabung dengan aksi ormas tertentu belakangan ini. “Orang NU tidak usah ke mana-mana, tetap saja di NU,” katanya.
“NU itu besar. Kalau NU ikut-ikut berteriak dan terbakar, negara bisa kacau. Maka dari itu, NU tetap harus tenang, santun dalam menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan,” ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu, menambahkan.
Seminar dan bahtsul masail itu dilaksanakan oleh NU Jawa Timur dan Masjid Agung Sunan Ampel. Selain kiai Maruf Amin, hadir pula sebagai pembicara Wakil Ketua NU periode 2010-2015, KH Asad Said Ali. Acara digelar dalam rangkaian Haul Agung Sunan Ampel ke-540.
Juru bicara panitia pelaksana, Ahmad Asyhar Shofwan, menjelaskan bahwa NU adalah ormas yang menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dengan cara dakwah Wali Songo. Karena itu cara-cara dakwah yang dipraktikkan oleh NU yakni dengan cara yang baik serta menghargai keragaman.
Rumusan tentang persaudaraan seiman atau ukhuwah Islamiyah, kebangsaan atau ukhuwah wathaniyah, dan hubungan kemanusiaan atau ukhuwah basyariyah, dijaga betul oleh NU. “Itu dalam upaya menempatkan diri dengan sebaik-baiknya di tengah kemajemukan bangsa,” kata Asyhar.

 

Facebook Comments

About @beritasantri

Check Also

Gus Solah Meninggal Dunia

Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Solah meninggal dunia, Minggu (2/2). Hal ini dikabarkan putra Gus Solah, Irfan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *