MUSLIMAH INGGRIS LEBIH SUKA DI MADU, INI ALASANNYA

muslimah inggris

Saat perempuan (termasuk Muslimah) terjangkit virus sepilis (sekulerisme, pluralisme dan liberalisme) di Indonesia rutin menentang praktek poligami, para Muslimah di Inggris justru berbondong-bondong melakoni itu. Dalam enam bulan terakhir, ratusan gadis berencana menjalani ijab kabul menjadi istri kedua.
Sebagaimana dilansir Merdeka dari The Daily Mail pada Senin (12/3), temuan itu dikabarkan oleh Mizan Raja, anggota Dewan Syariah Inggris yang mengurus administrasi pernikahan Muslim di Negeri Ratu Elizabeth itu.
“Permintaan menjadi istri kedua justru datang dari pihak perempuan,” kata Raja dalam wawancara khusus dengan koran the Sunday Times.
Penyebabnya, mereka sulit menemukan lelaki yang bersedia menerima perempuan terdidik dan kemungkinan bergaji lebih tinggi dari mereka. Lelaki Muslim di Inggris, menurut Raja, masih memiliki kepercayaan bahwa perempuan sebaiknya hanya mengurus rumah tangga dan tidak usah ikut mencari nafkah.
Walhasil, para Muslimah pro-poligami itu beranggapan lelaki yang bersedia memadu tidak akan mempermasalahkan atau melarang mereka bekerja.
Alasan lainnya, Muslimah sukses itu tidak sedikit yang malas mencari lelaki idaman. Mereka lebih suka fokus pada pekerjaan. Alhasil, jadi istri kedua merupakan solusi cepat dan mudah, sekadar memenuhi keinginan keluarga agar mereka menikah. Mereka juga tidak perlu memasak buat suami atau melakukan macam-macam pekerjaan rumah tangga karena sudah ada istri lainnya.
Pernikahan yang mereka lakoni sebenarnya melanggar hukum thoghut. Undang-undang rezim sekuler Inggris melarang seorang lelaki memperistri lebih dari satu perempuan.
Sumber: antiliberalnews

 

Facebook Comments

About @beritasantri

Check Also

Berkah Wirid dari Kiai As’ad Situbondo, Pegawai Kemenag DIY Ini Naik Haji

Dialah Bramma Aji Putra, seorang pegawai Kanwil Kemenag DIY, yang sukses naik haji tahun 2018 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *