Saat Gus Dur Menolak Disambut dengan Shalawat Badar

Warga Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, menyimpan kenangan yang baik tentang sosok Gus Dur. Ketua PCNU Pidie Jaya, Tengku Marzuki M Ali, salah satunya.
Pada pertengahan Desember lalu, ketika NU Online melakukan peliputan kunjungan PBNU ke lokasi pengungsian warga terdampak gempa Pidie Jaya, Tengku Marzuki menceritakan kenangannya tentang sosok Gus Dur.
Sekitar tahun 1999, Gus Dur mengunjungi Aceh dalam kaitannya dengan referendum yang dikehendaki sebagian masyarakat Aceh. Tepat ketika Gus Dur memasuki ruang pertemuan di Masjid Baiturrahman, segera masyarakat yang umumnya warga NU, mengumandangkan shalawat badar.
Tetapi, Gus Dur meminta hadirin menghentikan bacaan salawat tersebut. “Jangan itu (shalawat badar),” kata Tengku Marzuki menirukan Gus Dur.
Hadirin yang heran pun terdiam. Gus Dur lalu meneruskan, “Ayo kita baca ilahilastulil firdausi ahla….”
Hadirin segera mengikuti membaca syair itu, sehingga suasana berubah menjadi lebih syahdu. Hadirin terbawa dan larut dalam syair yang berisi pengakuan dosa dan permohonan ampun kepada Allah SWT itu.
Peristiwa tersebut lagi-lagi menunjukkan bahwa Gus Dur adalah sosok yang sederhana dan tak suka diagung-agungkan.
Karena dalam pandangan Gus Dur, selain ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, shalawat badar juga dilantunkan untuk menyambut sebuah kemenangan. Hal ini berbeda dengan konteks kunjungannya saat itu. (Kendi Setiawan/Fathoni)
Facebook Comments

About @beritasantri

Check Also

Sudah Suntik Meningitis dan Beli Oleh-oleh Haji, Pasutri Calhaj Yang Sudah Menunggu 10 Tahun Ini Gagal Naik Haji Sampai 2 Kali

Menteri Agama Fachrul Razi resmi mengumumkan pembatalan pemberangkatan jamaah calon haji (calhaj) ke tanah suci …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *